Senin, 13 Januari 2014

Pindah ke halim yook

Blog dokter ramzi spb | bandara halim perdana kusuma jakarta | Setalah lama tidak terdengar lagi nama bandara ini . Akhir-akhir ini tympany gendang telinga kita kembali berdenging berulang-ulang mendengar kumandang nama ini kembali. Keberadaan bandara soekarno hatta cengkareng atau yang lebih kalem di sebut bandara soeta sudah dirasa over kapasitas . Jalan tol yang sudah begitu besar telah gagal memberikan kemulusan transportasi setiap hari bagi pengguna bandara ini. Harus kita sadari bahwa jika di bandingkan dengan singapore kepadatan bandara changi adalah akibat transportasi internasional . Namun di indonesia tanpa kita sadari transportasi dalam negri sangatlah meningkat tajam dalam tahun-tahun terakhir ini.

Sehingga dirasakan dan di pikirkan sudah perlua adanya pembagian arus penumpang ke dua bandara yang terpisah untuk sebagai antisipasi kemacetan ini. volume landing dan take off yang tinggi dengan landasan yang tetap tentu akan memperpanjang daftar antrian pesawat baik yg mendarat dan take off. Hal ini bisa kita rasakan sendiri saat akan mendarat kerap pesawat mesti berputar-putar di udara beberapa kali sampai mendapat sinyal untuk mendarat. Begitu juga saat akan terbang , beberapa pesawat mesti ngantri seperti antrian busway...

Malaysia sebagai negara dengan penduduk yang mungkin hanya sepersepuluh penduduk indonesia juga memiliki 2 bandara yang cukup besar di kuala lumpur ada yang khusus untuk internasional dan ada yang khusus untuk dalam negeri.Tidak ada salahnya . Namun jika boleh kita memberikan saran mesti ada perencanaan ke depan untuk menambah bandara yang besar dan standar yg baik berikutnya. Sebab diera modern ini penduduk indonesia akan bergerak kearah transportasi yang cepat dan modern ..

pindah yook ke halim...

2 komentar:

  1. Bandara suhat memang udah penuh banget, males rasanya ke luar negeri lewat sana...mending dari Juanda, Surabaya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siip sekalian kita pindah kerja ke surabaya mas...hehehe

      Hapus