Saat makan malam di jalan bukit bintang kuala lumpur , adalah memori yang cukup menarik untuk di kenang . Setelah penat berkeliling sebelum kembali ke hotel kami mencari makan dulu pada restoran atau cafe yang cukup banyak ada di sepanjang jalan bukit bintang , sebelum masuk ke hotel untuk beristirahat. Setelah dapat locasi cafe yang sesuia kami ambil posisi di depan dekat dengan pentas live music yang kebetulan diadakan karena suasana malam minggu .
Pelayan datang menyamperi untuk bertanya mau pesan apa ? kami mulai menyatakan keinginan kami satu persatu ada yang pesan nasi goreng , mie goreng , juss jeruk dan lain lain. Saya sendiri memesan air kelapa langsung dari buahnya.Setelah di kupas atasnya dan di jadikan tutup lalu di letakkan sedotan heem terasa segar di tenggorokan .
Ketika sedang asyik menikmati kelapa tiba- tiba datang seorang turist yang melihat wajahnya kemungkinan berasal dari timur tengah atau arab.Dia bertanya "I am sorry , what is name of this food" tanyanya sambil menunjuk pada kelapa yang saya makan.Tentu dengan spontan saya menjawab , o... this is a coconut .Kemudian orang arab tadi bertanya lagi is it sweet ? . Saya jawab yes . Kemudian di tanya lagi price ? sambil bertanya ke pelayan akhirnya saya dapat harganya 8 RM atau sekitar 24 ribu rupiah.Akhirnya orang arab tadipun pergi ke cafe yang lain.
Dengan kejadian ini saya ingin tegaskan bahwa sesuatu yang kita anggap biasa ternyata pada sebagian orang itu ternyata sangat aneh dan menakjubkan.Sebab di daerah timur tengah mungkin tidak ada pohon kelapa.Sehingga mereka tidak pernah melihat dan mengenalnya apalagi merasakannya.
Mungkin karena harga yang mereka nilai cukup mahal akhirnya tidak jadi membeli , namun jika teringat bagaimana banyaknya kelapa dan pohon kelapa di indonesia sehingga membuat harga kelapa sangat murah . Hingga puasa ini saja 1 buah kelapa di pekanbaru masih berkisar 7-8 ribu rupiah.Yah jika harga kelapa 24 ribu lebih mungkin petani kelapa akan lebih makmur ....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar